Kolaborasi PT BMS dan Warga Desa Bukit Harapan Hasilkan Jalan Berkualitas dari Pemanfaatan Limbah Slag

POROSCELEBES.COM, LUWU – Sebuah terobosan pemanfaatan limbah industri dilakukan di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Pemerintah desa setempat membangun jalan penghubung antarwilayah dengan memanfaatkan limbah slag nikel yang berasal dari PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS).

Jalan tersebut menghubungkan Dusun Bukit Indah di Desa Bukit Harapan dengan Desa Lengkong, yang merupakan wilayah tetangga. Hingga pertengahan Juli 2025, progres pembangunan jalan sudah mencapai sekitar 700 meter.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Bukit Harapan, Rudiat, menjelaskan bahwa penggunaan slag nikel sebagai bahan baku jalan bukan hanya solusi praktis, tetapi juga ramah lingkungan.

“Limbah slag nikel ini cukup ramah lingkungan dan kuat untuk pembuatan jalan beton. Ini menjadi pilihan yang efisien dan tahan lama. Jalan ini penting karena menghubungkan kami dari Dusun Bukit Indah ke Desa Lengkong,” kata Rudiat saat ditemui, Kamis (24/7/2025).

Rudiat juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT BMS atas kontribusi mereka dalam pembangunan infrastruktur desa. Menurutnya, keterlibatan perusahaan tambang dalam program kemasyarakatan seperti ini sangat membantu meningkatkan kualitas hidup warga.

“Saya, Pemerintah Desa Bukit Harapan, mengucapkan terima kasih kepada PT BMS atas bantuannya dalam pengecoran jalan di Dusun Pasampan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, terutama dalam kelancaran aktivitas sehari-hari,” ucapnya.

Tidak hanya kepada pihak perusahaan, Rudiat juga memberikan apresiasi tinggi kepada warga yang terlibat aktif dalam pembangunan jalan tersebut melalui kegiatan gotong royong.

“Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang semangatnya luar biasa. Mereka bekerja bergotong royong tanpa kenal lelah. Semangat seperti inilah yang menjadi kekuatan kami membangun desa,” ujar Rudiat.

Penggunaan slag nikel, yakni limbah padat hasil pengolahan bijih nikel, mulai dilirik sebagai bahan alternatif konstruksi. Material ini dikenal memiliki daya tahan tinggi dan mampu menahan beban berat, sehingga cocok untuk konstruksi jalan, khususnya di wilayah pedesaan.

PT BMS sebagai pihak yang menyediakan material ini menyambut baik inisiatif Pemerintah Desa Bukit Harapan. Perusahaan menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan di sekitar wilayah operasional mereka.

“Inisiatif ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami terhadap lingkungan. Slag nikel yang sebelumnya dianggap limbah, kini kami olah kembali menjadi produk konstruksi yang kuat, tahan lama, dan ramah lingkungan,” ucap Smelting Plant Project Manager PT BMS, M. Aldin Djapari, dalam keterangannya.

Rudiat berharap kerja sama antara pemerintah desa dan perusahaan tambang seperti PT BMS bisa terus berlanjut, khususnya dalam upaya meningkatkan infrastruktur desa dan mendukung perekonomian warga.

“Kami berharap sinergi ini tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak titik jalan yang butuh dibenahi, dan partisipasi dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesejahteraan masyarakat Bukit Harapan,” ujar Rudiat.

Pembangunan jalan penghubung ini menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, tantangan pembangunan di desa dapat diatasi dengan inovasi dan semangat gotong royong.

Pos terkait