POROSCELEBES.COM, Belopa – PT Masmindo Dwi Area (MDA) bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Luwu mengadakan Sosialisasi Program Kampung Iklim (Proklim) pada 4 Oktober 2024 di dua desa di Kecamatan Latimojong, yakni Desa Boneposi dan Desa Tolajuk.
Proklim merupakan program yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai bentuk komitmen serta kontribusi terhadap upaya pengendalian perubahan iklim global yang terus meningkat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam memperkuat kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim serta menurunkan emisi gas rumah kaca.
Sekretaris DLH Kabupaten Luwu Supriadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa desadesa di Kabupaten Luwu memiliki potensi besar untuk dijadikan desa Proklim. Hingga saat ini, lima desa di Kabupaten Luwu telah melaksanakan Proklim dan masih dalam pembinaan DLH Luwu.
“Selain mengedukasi masyarakat terkait mitigasi dan adaptasi terhadap lingkungan, Proklim juga menawarkan banyak manfaat lainnya. Dengan kehadiran Proklim yang diinisiasi oleh MDA di Kecamatan Latimojong, kami berharap dalam 1-2 tahun ke depan dapat terjadi perubahan positif pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Supriadi.
Belakangan ini, dampak perubahan iklim semakin dirasakan oleh masyarakat, baik dalam kegiatan ekonomi yang sebagian besar berbasis pertanian maupun melalui fenomena bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim.
Kepala Teknik Tambang (KTT) MDA Mustafa Ibrahim menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai rencana pelaksanaan dan implementasi Proklim.
Pj Kepala Desa Boneposi Nur Agam dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada MDA atas pelaksanaan Sosialisasi Proklim di Desa Boneposi yang nantinya diharapkan menjadi salah satu desa percontohan Proklim di Kecamatan Latimojong.
MDA dan DLH Kabupaten Luwu berharap pelaksanaan Proklim di Desa Boneposi dan Desa Tolajuk dapat menciptakan masyarakat desa yang memiliki kemampuan mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim serta pengelolaan lingkungan desa secara berkelanjutan.***