POROSCELEBES.COM, LUW – Dugaan Penyelewengan Dana Desa Tahun Anggaran 2024 dari beberapa item pekerjaan Fisik di Desa Botta, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, yang Dilakukan Oleh Oknum Kepala Desa. Massifnya Praktik Korup dibawah pemerintahannya membuat masyarakat mulai Geram.
Pasalnya beberapa item pekerjaan yang telah dianggarkan melalui dana desa, diantaranya tidak terealisasi meskipun dana tersebut telah dicairkan melalui Rekomendasi Dinas Terkait.
Melalui Wawancara Awak Media dengan Masyarakat Setempat, dijelaskan bahwa pekerjaan Pelat Dekker tahun 2024 dengan Anggaran Rp. 66.689.300,00 yang terletak di Dusun Botta Hingga Tahun 2025 belum juga direalisasikan meskipun Alokasi Dana tersebut sudah cair
Selanjutnya, warga juga mempertanyakan Pekerjaan Peningkatan Jalan Rabat Beton dengan Anggaran Rp. 337.051.250,00 Yang terletak di dusun Botta Dianggap tidak Selesai karena Masih Menyisakan 80 juta dari Total Anggaran yang dipakai.
“Laporannya Rapi pak, tidak ada cela, pekerjaan Plak Duekker tidak Pernah dikerjalan Padahal Dianggarkan. Sedangkan Peningkatan Jalan Rabat Beton yang dianggarkan 337 juta, Kegiatan Tersebut masih Menyisakan Sekitar Rp. 80.714.80,00 sisanya tidak dikerja lagi,” ungkap warga Setempat, Rabu 16/4/2025
Meskipun Anggaran pekerjaan Rabat Beton tersebut masih Tersisa 80 juta lebih, Masyarakat mengusulkan untuk dilakukan pekerjaan yang lain yakni peningkatan jalan desa untuk di beberapa dusun di Desa Botta , namun sampai tahun 2025, sisa uang itu dipakai saja oleh Kades Botta.
“Harusnya sisa anggaran yang dikerjakan tersebut, dibuatkan untuk kegiatan lain agar mencukupi realisasi anggaran yang sudah dikerjakan,” Tambahnya
Dugaan Praktik memperkaya diri Tersebut sudah berlangsung sejak lama sehingga masyarakat mulai Geram, menuntut adanya Transparansi Penggunaan Dana Desa sehingga tidak ada lagi pekerjaan yang diduga Fiktif.
Sementara itu, Wardani, Kepala Desa Botta menjelaskan, bahwa Anggaran Rabat Beton 337 juta itu di bagi menjadi dua tempat, di dusun Botta dan dusun pengkajene. Sedangkan untuk Plak Duekker, Hasan mengatakan bahwa pekerjaan itu jelas ada dan terletak di dusun Botta
Wardani, Tidak Menampik bahwa rabat Beton di dusun Botta memang Masih kurang Volumenya sekitar 9 Meter serta pengerjaannya tidak di alas plastik dan tidak memakai batu Cipping
“Tabe, pelat dekkernya di dusun Botta, dan rabat beton di dusun Botta yang kurang 9 m sudah rampung semua, bukan di dusun pangkajenne, Pak,” ungkap Wardani, Selasa 29/7/2025
Namun Terkait pekerjaan Rabat Beton yang tidak memakai Plastik dan Pelat Dekkernya tidak memakai Batu Ciping, Kepala Desa Botta tidak memberikan Jawaban dan penjelasan