POROSCELEBES.COM, Luwu – Warga Desa Tibussan Kecamatan Latimojong Kabupaten Luwu keluhkan kebaradaan Bidan Desa yang jarang datang atau tinggal di Puskesmas Pembantu (PUSTU).
Hal itu sudah lama dikeluhkan oleh warga namun tidak ada perhatian khusus dari Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu.
Sangat ironi memang, Desa Tibussan merupakan salah satu daerah terpencil di Kabupaten Luwu yang letaknya berada di daerah pegunungan Latimojong.
Layanan kesehatan Puskesmas sangat jauh dari daerah tersebut apalagi ke Rumah Sakit Umum Daerah yang jauhnya puluhan kilometer dengan akses jalan yang tidak memadai.
Warga berharap kebaradaan Bidan Desa yang ada di Desa Tibussan ini, bisa memberikan sedikit pelayan kesehatan yang baik, namun kenyataannya tidak seperti itu.
“Tidak cocok kalau begitu, di Desa Tibussan ini ada dua Bidan Desa yang ditugaskan namun sudah sering begini, beberapa hari Pustu selalu kosong karena Bidan Desa tidak ada, sehingga pelayanan kesehatan di Tibussan tidak maksimal, padahal Pustu tersebut satu-satunya tempat masyarakat Tibussan untuk berobat. Maksud kami minimal gantian, artinya bagi dua masa kerja, 15 hari kerja tinggal di Pustu setiap Bidan atau bagaimanalah pembagian kerjanya dua orang Bidan tersebut, kami juga tidak menuntut Bidan Desa tersebut untuk tinggal dua-duanya, karena kita juga paham Tibussan ini daerah terpencil” ucap warga yang enggan disebut namanya.
Jangan sampai bidan tersebut kata warga beralasan jika Pustunya itu tidak layak pakai sehingga mereka tidak mau tinggal di Pustu Tibussan.
“Kalau dilihat Pustu ini memang perlu direnovasi, atau dibangun kembali karena belum permanen, apalagi Pustu ini memang dibangun tahun 90 an, namun Pustu tersebut masih layak untuk dihuni, karena Bidan Desa sebelumnya tinggal disituji, sebelum diganti sama bidan yang sekarang” ucapnya.
Warga juga berharap agar dinas terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu bisa memperhatikan dan serius dalam memberikan layanan kesehatan pemerintah kepada warga di daerah terpencil.
“Kan Dinas Kesehatan bisa tegas, gantikan bidan yang malas tersebut, kemudian juga bisa mengusulkan pembangunan Pustu yang baru agar Bidan Desa bisa betah untuk tinggal di Desa” harap warga.
Dikonfirmasi Terpisah, Minggu 6/10/2024, Kepala Puskesmas Lantimojong, Mardi Mading juga mengeluhkan beberapa bagunan Pustu yang sudah tidak layak huni.
Selain itu Kapus Latimojong juga keluhkan beberapa pekerjaan Rehab Pustu yang prosesnya cukup lama seperti di Desa Ulu Salu Dusun Ulu salu dan Dusun Gamaru.
Menurutnya, pembangunan Rehab Pustu di Dusun Ulu Salu dari Tahun 2022 hingga hari ini belum juga Rampung sehingga membuat Bidan Desa tidak tinggal di Pustu Tersebut
“Belum pi selesai itu gedung Pustu di Ulu Salu, rehabnya dari Tahun 2022, karena belum layak huni sehingga membuat Bidan di dusun itu membuka Layanan di rumahnya, begitu juga di Dusun Gamaru Pustunya juga belum selesai Rehabnya,” ungkap Mardi Mading.