POROSCELBES.COM, LUWU – Menjamurnya Oknum komplotan yang mengaku Wartawan dan LSM di wilayah Kabupaten Luwu cukup meresahkan masyarakat khususnya para petugas SPBU yang menjadi sasaran bulan-bulanan para komplotan tersebut. Luwu, Minggu, 19 Oktober 2025.
Dengan berbagai modus komplotan yang mengaku Wartawan kerap juga mencatut nama Intel Polda Sulsel serta anggota Elang 3 Hambalang Sulsel tersebut telah diduga melakukan pemerasan dan mencederai profesi Jurnalis dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Dari hasil penelusuran Media tim yang terdiri dari perusahaan media lokal se-Luwu Raya di lapangan, bahwa para oknum ‘wartawan bodrek’ (Merujuk pada oknum yang menyalahgunakan profesi jurnalistik untuk keuntungan pribadi, seperti memeras, meminta uang, atau mengancam dengan ancaman berita palsu) tersebut yang kerap mendatangi sejumlah SPBU yang ada di Kabupaten Luwu ada pula yang mengaku sebagai anggota Polda Sulsel guna menakut-nakuti korbannya.
Penelusuran terus berlanjut melalui wawancara yang dihimpun wartawan media tim di lokasi yang berbeda bersumber dari manager hingga karyawan SPBU di Luwu. Jelas ini sebuah pelanggaran hukum dalam bentuk pemerasan hingga mencoreng nama baik Konstitusi dan Lembaga. Dan tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan.
Di SPBU Bonepute misalnya yang dikisahkan Pengawas SPBU Bonepute baru-baru ini, menjelaskan kejadiannya pada beberapa bulan yang lalu. Dua orang oknum yang mengaku wartawan dari media yang berbeda mendatangi dirinya di SPBU Bonepute dan meminta diisikan BBM Partalite kendaraan yang dikendarai oknum tersebut. Tidak sampai disitu, oknum cs tersebut kemudian masuk di ruang kerja manager SPBU Bonepute yakni saudara Alling dan kemudian kedua oknum menyedorkan sebuah proposal ulang tahun media dan kegiatan media touring.
Alling pun tak banyak tanya dan langsung mengulurkan uang senilai Rp50 ribu. Namun di luar dugaan Alling, salah satu oknum cs dengan nada lantang menolak dan mengatakan, “Masa cuma 50 ribu bos. Tidak kau hargai kami ini jauh-jauh datang kesini baru kau kasi begini ji,” bentak oknum cs yang mengaku wartawan itu dengan nada tak bersahabat.
Alling yang tak gentar pun menyahut, “Namanya juga sumbangan pak. Lagian sudah’mi juga diisikan BBM mobil’ta, masa kita mau target ka” Sahut Alling.
Namun oknum cs terus melontarkan ancaman akan memberitakan dan melaporkan SPBU Bonepute kalau permintaannya tidak dipenuhi.
Mendengar ancaman itu, Alling yang tidak terima pun seraya berkata, “Terserah’mi kita pak yang jelas kami disini menyalurkan BBM sudah sesuai dengan prosedur. Kami melayani masyarakat atau konsumen berdasarkan Barcode yang mereka miliki,” terang Alling mengisahkan kejadian itu kepada wartawan saat ditemui di rukernya Kamis, (2/10/2025).
Tambah Alling, “Setelah itu, melintas dan mampir lagi disini (SPBU Bonepute-red), pada hari Jumat, (7/2/2025) sembari Alling memperlihatkan rekaman CCTV-nya. Singgah minta diisikan lagi BBM mobilnya dan minta uang makan di jalan. Katanya mau pulang ke Makassar,” tutup Alling.
Senada dengan Alling, Najemia yang merupakan Admin SPBU Lanipa juga mengalami hal yang sama. Rupanya usai di SPBU Bonepute oknum wartawan cs ini menyisir semua SPBU yang ada di sekitar jalan poros Trans Sulawesi di Luwu.
Namun modus yang berbeda kata Najemia. Najemia juga mengisahkan bahwa oknum wartawan cs menawarkan iklan ucapan selamat yang nilainya terbilang cukup besar sehingga Najemia menawar harga lebih rendah sesuai dengan kemampuan keuangannya, namun lagi-lagi oknum wartawan cs menolak dan mengalihkan pembicaraan terkait penyaluran BBM di SPBU Lanipa.
Lagi dan lagi, oknum wartawan cs mulai mengintrogasi Najemia selayaknya seorang penyidik, ungkap Najemia. Namun Najemia berusaha tenang sembari mengatakan, “Kalau tidak mauki terima Rp50 ribu terserah kita saja pak” Kunci Najemia.
Dan oknum wartawan cs tersebut keluar dari ruang kerja Najemia dan langsung melakukan pemotretan di sekitar area SPBU Lanipa, sembari melontarkan ancaman akan melaporkan dan memberitakan bahwa SPBU Lanipa menimbun BBM. Sementara tidak ada penyaluran BBM jenis Solar saat itu ucap Najemia.
Selain Alling dan Najemia. Kasran, selaku manager SPBU Seppong juga kerap mendapat teror yang sama dari komplotan oknum wartawan ‘bodrek’ ini. Kasran, merasa jenuh karena sering didatangi komplotan tersebut. Kata Kasran, komplotan ini mendatangi SPBU Seppong selama lima (5) hari berturut-turut, mulai dari tanggal, 1 hingga 5 Februari 2025.
Di tempat yang berbeda. Pada tanggal 7 Februari 2025, orang yang sama berjumlah lima (5) orang ungkap Annis, mendatangi SPBU Belopa dan minta uang untuk biaya perjalanan ke Manado. “Waktu itu pak pagi-pagi sekali mereka datang dan langsung mappoto-poto (memotret-red), sembarang na’poto, baru minta uang ke saya Rp1 juta, katanya mau ke Manado. Saya bilang, darimana’ka mau ambilkan’ki uang sebanyak itu pak na’ saya ini hanya karyawan ji juga disini lagian masih pagi ini tidak adapi kasian pemasukan,” jawab Annis.
Menurut Annis, Iang Goa begitu nama panggilannya, merupakan salah satu dari komplotan ini, yang konon katanya selalu melintas dan setiap mampir di SPBU minta diisikan BBM kendaraannya dan minta sejumlah uang senilai Rp1 juta, dengan modus mengancam akan melaporkan SPBU dan juga diduga kerap mengaku sebagai anggota Polda. “Setiap minggu datang minta uang,” terang Annis saat ditemui di area SPBU Belopa. Kamis, (2/10/2025).
Menurut Annis, ia hanya mengisikan BBM kendaraan komplotan tersebut, dan setelah itu komplotan ini mengikuti sejumlah masyarakat petani yang mengambil BBM jenis Partalite, yang disangkanya BBM jenis Solar.
Belakangan. Sejumlah platform Media Siber diwarnai Berita Maraknya Penimbunan BBM bersubsidi jenis Solar di Kabupaten Luwu. Tentunya Berita tersebut dibantah keras oleh narasumber. bahwa, berita tersebut terkesan Hoaks yang tidak memenuhi kaidah jurnalistik.
Terbitnya berita Hoaks tersebut berasal dari komplotan oknum yang mengaku wartawan yang berasal dari luar daerah Kabupaten Luwu yang kerap melakukan pemerasan di sejumlah SPBU di Kabupaten Luwu.
Sebelumnya. Komplotan yang mengaku wartawan ini menurut sumber informasi wartawan media tim saat melakukan penelusuran. Komplotan ini datang secara rombongan tiga hingga lima orang dalam satu tim. Diantaranya, berinisial AW dan Ir. Komplotan ini masih kerap melakukan dugaan pemerasan serta mengisi BBM secara gratis mobil yang dikendarainya di beberapa SPBU di Kabupaten Luwu.
Beberapa wartawan media lokal Kabupaten Luwu tentunya menyayangkan adanya wartawan ‘bodrek’ dari luar yang melancarkan aksinya di wilayah Kabupaten Luwu sehingga mencoreng nama baik Lembaga Pers.
Salah satu wartawan media online lokal menyuarakan bahwa oknum tersebut sebenarnya dapat dijerat hukum, jika medianya tidak memenehui unsur karya jurnalistik, serta tidak dinaungi lembaga pers bahkan tidak terdaftar dalam Dewan Pers yang merupakan payung utama pengawasan Kode Etik Jurnalistik.
Koalisi wartawan lokal di Kabupaten Luwu akan segera mengambil langkah dengan menyurati Kapolres Luwu untuk segera memanggil dan memproses persoalan ini sesuai hukum yang berlaku. Dengan mengumpulkan data – data antara lain keterangan saksi-saksi dan rekaman CCTV masing-masing SPBU. (*)