LUWU – Miris, kehidupan salah seorang warga Dusun Benteng, Desa Lauwa, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih buang hajat di sungai, salah satunya adalah Amirullah dan keluarganya. Jamban terbuat dari balok kayu dipasang di pinggir sungai dan ditutupi karung dan plastik bekas agar tak terlihat oleh orang lain.
Kondisi ini tentu mengancam keselamatan penggunanya terutama binatang buas, kayu landasan licin dan belum lagi jika hujan akan menjadi masalah bagi Amirullah dan keluarganya.
Menurut Amirullah, selama ini keluarganya hanya mengandalkan jamban tersebut karena kondisi kehidupannya tak mampu untuk membuat jamban yang lebih layak.
“Selama ini hanya itu yang kami pakai, kalau malam yah tetap kami kesitu gunakan jamban, kadang takut dengan ancaman misalnya ada binatang atau jatuh,” kata Amirullah saat dikonfirmasi, Kamis (22/6/2023).“Untuk makan saja kami susah apalagi mau buat jamban yang bagus,” tambah Amirullah.
Lanjut Amirullah apa yang dialami saat ini terkait jamban sudah pernah diajukan ke pemerintah namun belum ada realisasi.“Pernah saya ajukan cuma kita tidak tau apa diperhatikan pemerintah atau tidak,” ucap Amirullah.
Keluarga Amirullah adalah salah seorang warga miskin yang dikategorikan miskin ekstrem, pasalnya rumah yang mereka tempati tergolong kurang layak berukuran kecil dihuni 4 orang dan statusnya hanya menumpang, meski mereka sudah menempati rumah tersebut selama bertahun-tahun.
“Kami tinggal dalam rumah 4 orang, yah kami maklumi untuk mau dibantu perbaikan rumah ini tak mungkin karena kami hanya menumpang,” ujar Amirullah.
Amirullah dalam kesehariannya hanya mengandalkan dari mencari kepiting bakau untuk dijual, kadang dapat kadang nihil.“Sehari kadang hanya cukup untuk dimakan tidak sempat dijual kadang juga tidak ada,” tutur Amirullah.
“Kalau dapat kadang dijual dan harganya bisa Rp100 ribu itupun biasa hanya 2 kali seminggu, makanya untuk kami kadang dibantu warga atau Pak Desa,” sambung Amirullah.
Kepala Desa Lauwa, Muhlis mengatakan kondisi yang dialami Amirullah berharap pemerintah bisa membantu kehidupannya agar persoalan sosial dan kesehatan bisa terbantu.
“Tentu kami berharap pemerintah bisa membantu kami,” harap Amirullah. Kepala Desa Lauwa, Muhlis mengatakan terkait jamban yang digunakan Amirullah, pihaknya sudah mengupayakan untuk dibuatkan.
“Kami sudah upayakan untuk dibantu dibuatkan jamban, karena memang kondisinya memprihatinkan, hanya saja untuk sementara kami harap mereka bisa gunakan jamban yang ada di Masjid tak jauh dari rumahnya,” harap Muhlis.
Lanjut Muhlis, kondisi rumah Amirullah sangat memprihatinkan juga dan pihaknya sudah mengusulkan untuk mendapat bantuan bedah rumah.
“Barangkali karena prosesnya agak lama atau bagaimana jadi namanya rejeki belum barangkali, tapi kami tetap upayakan bagaimana dia dapat bantuan seperti bedah rumah, dan ini memang masih perlu dikaji,” jelas Muhlis.