Transportir PT SGM Terseret Dugaan Penyaluran BBM Ilegal ke Perusahaan di Luwu

POROSCELEBES.COM, BELOPA – Dugaan praktik curang dalam distribusi dan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar ke salah satu perusahaan di Kabupaten Luwu mulai terkuak. Salah satu perusahaan yang diduga kuat terlibat dalam penyuplaian BBM subsidi tersebut adalah PT. Sri Global Mandiri (SGM).

Dari hasil penelusuran di lapangan, diketahui bahwa armada tangki transportir milik PT. SGM diduga tidak memiliki izin angkut (izin transportir) resmi untuk membawa BBM jenis industri. Aktivitas bongkar muat BBM itu disebut dilakukan di gudang penampungan yang berada di wilayah Maroangin, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo.

Yang lebih mengejutkan, BBM yang dibawa oleh PT. SGM ke perusahaan tersebut di Kabupaten Luwu diduga bukanlah BBM industri, melainkan minyak diesel atau bahan bakar alternatif, yang seharusnya tidak digunakan untuk kebutuhan industri berskala besar. BBM tersebut dimuat dalam empat unit armada tangki milik SGM dengan kapasitas masing-masing 5 kiloliter (KL), sehingga total muatan mencapai 20 KL dalam sekali pengangkutan.

Padahal, menurut ketentuan, penggunaan BBM untuk keperluan industri harus menggunakan BBM non-subsidi, bukan solar bersubsidi atau bahan bakar alternatif lainnya yang tidak sesuai peruntukannya.

Ketika dikonfirmasi, salah satu sopir armada tangki milik PT. SGM mengatakan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas untuk mengirimkan barang ke perusahaan tambang.

“Saya hanya menjalankan tugas untuk ngirim barang ke PT Masmindo. Barang yang saya bawa ini saya jemput di Palopo, Pak,” ujar sopir tersebut.

Namun hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT. Sri Global Mandiri enggan memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi yang dilakukan oleh media melalui sambungan telepon tidak mendapatkan jawaban dari pihak perusahaan.

Praktik penyaluran BBM yang tidak sesuai ketentuan ini dikhawatirkan merugikan negara serta mengganggu distribusi BBM bersubsidi bagi masyarakat yang lebih berhak. Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan diharapkan segera diusut oleh pihak berwenang.

Pos terkait