POROSCELEBES.COM, LUWU — Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menyebabkan dua kecamatan terendam banjir pada Minggu (1/6/2025) dini hari.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu, Karyadi, menyebut banjir mulai terjadi sekitar pukul 03.15 Wita.
Wilayah terdampak mencakup Kecamatan Larompong, tepatnya di Kelurahan Larompong (Lingkungan Cappie), Desa Riwang, dan Desa Rante Belu, serta Kecamatan Larompong Selatan di Desa Dadeko.
“Hujan deras turun sejak pukul 23.15 Wita di wilayah hulu sungai, bersamaan dengan pasang air laut, sehingga debit air di beberapa sungai naik drastis,” kata Karyadi.
Akibatnya, air meluap dan merendam permukiman warga, akses jalan, fasilitas pendidikan, tempat ibadah, dan lainnya. Ketinggian banjir bervariasi, mulai 20 hingga 80 sentimeter.
Karyadi merinci, di Kelurahan Larompong terdapat 40 rumah dan beberapa tempat ibadah yang terendam.
Di Desa Riwang, sekitar 150 kepala keluarga (KK) terdampak, sementara di Desa Rante Belu, 80 rumah ikut terendam, termasuk jalan Trans Sulawesi. Sementara di Kecamatan Larompong Selatan, Desa Dadeko mencatat 155 KK terdampak banjir beserta akses jalan desa.
Kapolsek Larompong, Iptu Ibrahim, menjelaskan bahwa banjir di Desa Rante Belu mengakibatkan jalan Trans Sulawesi terendam hingga 30 sentimeter sejak pukul 03.15 Wita.
“Akibatnya, arus lalu lintas lumpuh total, terjadi kemacetan karena air setinggi lutut orang dewasa,” ungkap Ibrahim.
Selama sekitar dua jam, kendaraan roda dua maupun roda empat tak dapat melintas karena tidak ada jalur alternatif. Setelah air mulai surut usai waktu salat subuh, pihak kepolisian melakukan uji coba untuk membuka jalur lalu lintas.
“Beberapa kendaraan yang nekat menerobos banjir sempat mogok di tengah jalan, sehingga dipindahkan ke bahu jalan,” tambah Ibrahim.
Personel Polsek Larompong, bersama Satuan Lalu Lintas Polres Luwu dan SPKT yang sedang piket, dikerahkan langsung untuk mengatur lalu lintas dan membantu pengendara.
Hingga pagi hari, situasi mulai berangsur normal meski warga masih membersihkan rumah dan lingkungan dari sisa-sisa genangan banjir.